Header Ads

Tugas-tugas Malaikat



1.Malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu Allah kepada nabi dan rasul.

2. Malaikat Mikail yang bertugas memberi rizki / rejeki pada manusia.

3. Malaikat Israfil yang memiliki tanggung jawab meniup terompet sangkakala di waktu hari kiamat.

4. Malaikat Izrail yang bertanggungjawab mencabut nyawa.

5. Malikat Munkar yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur.

6. Malaikat Nakir yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur bersama Malaikat Munkar.

7. Malaikat Raqib / Rokib yang memiliki tanggung jawab untuk mencatat segala amal baik manusia ketika hidup.

8. Malaikat Atid / Atit yang memiliki tanggungjawab untuk mencatat segala perbuatan buruk / jahat manusia ketika hidup.

9. Malaikat Malik yang memiliki tugas untuk menjaga pintu neraka.

10. Malaikat Ridwan yang berwenang untuk menjaga pintu sorga / surga.


1. Malaikat Jibril
Malaikat yang ditugasi menyampaikan (membawa) wahyu Allah  kepada Rasul-Nya.

قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَى قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللَّهِ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ. مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِلَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ
Allah  berfirman: “Katakanlah (Muhammad), ‘Barangsiapa menjadi musuh Jibril, maka (ketahuilah) bahwa dialah yang telah menurunkan (Al-Qur’an) ke dalam hatimu dengan izin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) yang terdahulu, dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman.’ Barangsiapa menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah [2]: 97-98)
Dalam ayat lain Allah berfirman,
وَلَقَدْ آَتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَقَفَّيْنَا مِنْ بَعْدِهِ بِالرُّسُلِ وَآَتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ أَفَكُلَّمَا جَاءَكُمْ رَسُولٌ بِمَا لَا تَهْوَى أَنْفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقًا تَقْتُلُونَ

“Dan sungguh, Kami telah memberikan Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami susulkan setelahnya dengan rasul-rasul, dan Kami telah berikan kepada Isa putra Maryam bukti-bukti kebenaran serta Kami perkuat dia dengan Rohulkudus (Jibril). Mengapa setiap rasul yang datang kepadamu (membawa) sesuatu (pelajaran) yang tidak kamu inginkan, kamu menyombongkan diri, lalu sebagian kamu dustakan dan sebagian kamu bunuh?” (QS. Al-Baqarah [2]: 87)
Allah juga berfirman,
وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ. نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ. عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ.
Dan sungguh, (Al-Qur’an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam, yang dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar engkau termasuk orang yang memberi peringatan, (QS. Asy-Syu’arâ’ [26]: 192-194)

Allah  menyifati Jibril  dalam tugasnya menyampaikan Al-Qur’an dengan sifat-sifat yang penuh pujian dan sanjungan:

“Sesungguhnya Al Qur’aan itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan Tinggi di sisi Allah yang mempunyai ‘Arsy, yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.” (QS. At-Takwir: 19-21)


2. Malaikat Mikail
Malaikat yang diserahi urusan hujan dan pembagiannya menurut kehendak Allah .
Hal ini ditunjukkan oleh hadits Muslim dan Abu Hurairah , dari Nabi , beliau bersabda:

“Tatkala seorang laki-laki berada di tengah lapang (gurun) dia mendengar suara di awan, ‘Siramilah kebun fulan’, maka menjauhlah awan tersebut kemudian menumpahkan air di suatu tanah yang berbatu hitam, maka saluran air di situ –dari saluran-saluran yang ada- telah memuat air seluruhnya…” (HR. Muslim, 4/2288).

Ini menunjukkan bahwa curah hujan yang dilakukan malaikat sesuai dengan kehendak Allah.

3. Malaikat Israfil
Malaikat yang diserahi terompet shur (sebagaimana yang ditafsirkan Rasulullah adalah tanduk yang ditiup)
Ia meniupnya sesuai dengan perintah Allah  dengan tiga kali tiupan; Tiupan Faza’ (ketakutan), Tiupan Sha’aq (kematian), dan Tiupan Ba’ts (kebangkitan).

Begitulah yang disebut Ibnu Jarir dan mufassir lainnya ketika menafsiri firman Allah :

“…di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan Nampak, dan Dialah Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-An’am: 73)

وَتَرَكْنَا بَعْضَهُمْ يَوْمَئِذٍ يَمُوجُ فِي بَعْضٍ وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَجَمَعْنَاهُمْ جَمْعًا
“Dan pada hari itu Kami biarkan mereka (Yakjuj dan Makjuj) berbaur antara satu dengan yang lain, dan (apabila) sangkakala ditiup (lagi), akan Kami kumpulkan mereka semuanya.” (QS. Al-Kahf [18]

Dan firman Allah :

“…kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya.” (QS. Al-Kahfi: 99)
Dan ayat-ayat lainnya yang ada sebutan, “an-nafkhu fishshur” (meniup terompet).

4. Malaikat Izrail
Malaikat yang ditugasi mencabut ruh, yakni malaikat maut dan rekan-rekannya.
Tentang tugas malaikat ini Allah  berfirman:
قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ
“Katakanlah, ‘Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan.’” (QS. As-Sajdah [32]: 11)

Allah  juga berfirman, “Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat- Malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.” (QS. Al-An’am: 61)

5. Malaikat Ridwan
Malaikat penjaga pintu Surga. Allah  mengabarkan mereka ketika menjelaskan perjalanan orang-orang bertakwa dalam firman-Nya:

وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا حَتَّى إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ
“Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya diantar ke dalam surga secara berombongan. Sehingga apabila mereka sampai kepadanya (surga) dan pintu-pintunya telah dibukakan, penjaga-penjaganya berkata kepada mereka, ‘Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! Maka masuklah, kamu kekal di dalamnya.’” (QS. Az-Zumar [39]: 73)

6. Malaikat Malik
Malaikat penjaga Neraka Jahannam. Hal ini ditunjukkan oleh firman Allah  ketika menyifati Neraka Saqar:

وَمَا أَدْرَاكَ مَا سَقَرُ. لَا تُبْقِي وَلَا تَذَرُ. لَوَّاحَةٌ لِلْبَشَرِ. عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ.
“Dan tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? Ia (Saqar itu) tidak meninggalkan dan tidak membiarkan, yang menghanguskan kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).” (QS. al-Muddatstsir [74]: 27-30)

Dan Allah  bercerita tentang penduduk Neraka:

“Mereka berseru, ‘Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja’. Dia menjawab, ‘Kamu akan tetap tinggal (di Neraka ini).” (QS. Az-Zukhruf: 77)

7. Malaikat Mu’aqqibat
Para malaikat yang ditugaskan menjaga seorang hamba dalam segala keadaan/ihwalnya.
Mereka adalah (malaikat) Mu’aqqibat, sebagaimana yang diberitakan Allah  dalam firman-Nya:

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ

“Sama saja (bagi Tuhan), siapa diantaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus-terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.” (QS. Ar-Ra’d: 10-11)

Dan firman Allah :

“Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga…” (QS. Al-An’am: 61)

8. Malaikat Raqib dan Malaikat Atid
Para malaikat yang ditugaskan mengawasi amal seorang hamba, amal yang baik maupun amal yang buruk.
Mereka adalah Al-Kiram Al-Katibun (para pencatat yang mulia). Mereka masuk dalam golongan Hafadzhah (para penjaga), sebagaimana firman Allah :

أَمْ يَحْسَبُونَ أَنَّا لاَنَسْمَعُ سِرَّهُمْ وَنَجْوَاهُم بَلَى وَرُسُلُنَا لَدَيْهِمْ يَكْتُبُونَ
Ataukah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan Kami (malaikat) selalu mencatat di sisi mereka. (QS. Az-Zukhruf [43]: 80)
Dan juga firman-Nya,
وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ. كِرَامًا كَاتِبِينَ. يَعْلَمُونَ مَاتَفْعَلُونَ.
“Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (amal perbuatanmu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Infithâr [82]:10-12)
9. Malaikat Munkar dan Nakir
Ia adalah malaikat yang diberi tugas untuk menanyai mayat yang ada di dalam kubur. Dalam hadis Rasululah saw. bersabda, “Apabila mayat salah seorang di antara kamu selesai dikuburkan, datanglah kepadanya dua malaikat yang berwarna hitam keabu-abuan. Satu bernama Munkar satunya lagi bernama Nakir.” (HR. At-Turmudzi)

10. Hâmil ‘Arsy (Penyangga ‘Arsy)
Malaikat yang bertugas sebagai penyangga ‘Arsy ini berjumlah 8 malaikat. Allah berfirman,
وَالْمَلَكُ عَلَى أَرْجَآئِهَا وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ
“Dan para malaikat berada di berbagai penjuru langit. Pada hari itu delapan malaikat menjunjung ‘Arsy (singgasana) Tuhanmu di atas (kepala) mereka.” (QS. al-Hâqqâh [69]: 17)
Disamping menyangga ’Arsy mereka juga memohonkan ampunan kepada Allah untuk orang-orang yang senantiasa beriman dan bertobat pada Allah. Allah berfirman,
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَىْءٍ رَّحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ
“(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan (malaikat) yang berada di sekelilingnya bertasbih dengan memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memohonkan ampunan untuk orang-orang yang beriman (seraya berkata), ‘Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu yang ada pada-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan (agama)-Mu dan peliharalah mereka dari azab neraka yang bernyala-nyala.’” (QS. Al-Mukmin [40]: 7)

11.              Malaikat yang Bertugas Menjaga Rahim
Sebagaimana dalam sabda Rasulullah saw.,
إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا، ثُمَّ يَكُونُ فِي ذَلِكَ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُونُ فِي ذَلِكَ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيهِ الرُّوحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ، وَأَجَلِهِ، وَعَمَلِهِ، وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيدٌ، فَوَالَّذِي لَا إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ، فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ، فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ، فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ، حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ، فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ، فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ، فَيَدْخُلُهَا
“Sesungguhnya salah seorang di antara kalian dihimpun penciptaannya di dalam perut ibunya selama 40 hari. Kemudian, pada hari itu menjadi segumpal darah kemudian. Setelah itu, diutuslah malaikat dan diperintahkan untuk meniupkan roh ke dalamnya dan diperintahkan menulis rezekinya, ajalnya, dan amalnya; sengsara ataukah bahagia. Maka (demi) yang tiada ilâh melainkan hanya Ia, sesungguhnya salah seorang di antara kamu ada yang melakukan perbuatan ahli surga sampai tiada jarak antara dirinya dan surga itu kecuali sehasta, akan tetapi karena didahului oleh takdir maka ia berbuat perbuatan ahli neraka sampai ia memasukinya. Dan salah seorang di antara kamu ada yang melakukan perbuatan ahli neraka sampai tiada jarak antara dirinya dan neraka itu kecuali sehasta, akan tetapi karena didahului oleh takdir maka ia berbuat perbuatan ahli surga sampai ia memasukinya.” (HR. Al-Bukhari)
12.   Malak Al-Jibâl (Yang Menjaga Gunung)
قَالَ (رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) فَنَادَانِى مَلَكُ الْجِبَالِ وَسَلَّمَ عَلَىَّ ثُمَّ قَالَ يَا مُحَمَّدُ إِنَّ اللَّهَ قَدْ سَمِعَ قَوْلَ قَوْمِكَ لَكَ وَأَنَا مَلَكُ الْجِبَالِ وَقَدْ بَعَثَنِى رَبُّكَ إِلَيْكَ لِتَأْمُرَنِى بِأَمْرِكَ فَمَا شِئْتَ إِنْ شِئْتَ أَنْ أُطْبِقَ عَلَيْهِمُ الأَخْشَبَيْنِ قَالَبَلْ أَرْجُو أَنْ يُخْرِجَ اللَّهُ مِنْ أَصْلاَبِهِمْ مَنْ يَعْبُدُ اللَّهَ وَحْدَهُ لاَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا
Rasulullah saw. bersabda, “Kemudian Malak Al-Jibal memanggilku dan mengucapkan salam kepadaku. Kemudian berkata,
‘Wahai Muhammad! Sesungguhnya Allah Maha Mendengar atas perkataan kaummu padamu dan aku adalah Malak Al-Jibal. Aku telah diutus Tuhanmu (untuk datang) padamu, agar engkau menyuruhku (membantu menyelesaikan) perkaramu. Maka, apa keinginanmu (terhadap kaum yang mengataimu)? Jika engkau mau, akan kuhimpit mereka itu dengan dua gunung batu (Abu Hubaisy dan Al-Ahmar).’
‘Jangan. Aku berharap Allah swt. melahirkan dari mereka generasi yang menyembah Allah swt. dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun.’” (HR. Muslim)
13.   Malak Al-Aurâq wa Asy-Syajar(Yang Mengurusi Daun dan Pepohonan)
Dalilnya adalah Hadis Mauquf berikut ini,
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ إِنَّ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مَلَائِكَةٌ فِي الْأَرْضِ سِوَى الْحَفَظَة يَكْتُبُوْنَ مَا يَسْقُطُ مِنْ وَرَقِ الشَّجَرِ
Dari Ibnu ‘Abbas berkata, “Sesungguhnya Allah memiliki malaikat di bumi selain malaikat pencatat amal baik dan buruk, mereka mencatat setiap daun yang jatuh.” (HR. Al-Baihaqi)
14.   Malak Ar-Rîh(Yang Mengatur Angin)
Dalam sebuah Hadis Mauquf dari Ali ibn Abi Thalib, ia berkata,
وَلَمْ يَنْزُل شَيْءٌ مِنَ الرِّيْحِ إِلَّا بِكيل عَلَى يَدَي مَلَكٍ
 “Dan tidak turun sehembusan angin pun kecuali diukur dengan kedua tangan seorang malaikat.” (HR. Ath-Thabari)
15.   Al-Malak Al-Qâim bi Amri Asy-Syams (Yang Mengatur Matahari)
أَنَّ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ قَالَ لاَ تَطْلُعُ الشَّمْسُ حَتَّى يَصْحَبَهَا ثَلاَثُ مِئَةِ مَلَكٍ وَسَبْعُونَ مَلَكًا
“Sesungguhnya Sa’id ibn Musayyab berkata, “Matahari selalu terbit ditemani 370 malaikat.” (HR. Ibnu Abi Syaibah)
16.  Al-Malak Al-Ladzi Yu’amminu Ad-Du’â’
Rasulullah saw. bersabda,
لاَ تَدْعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ إِلاَّ بِخَيْرٍ فَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ يُؤَمِّنُونَ عَلَى مَا تَقُولُونَ
“Janganlah kalian berdoa untuk diri kalian sendiri kecuali yang baik karena sesungguhnya malaikat mengamini apa yang kalian ucapkan.” (HR. Muslim)
17.   Malak Al-Mathar wa As-Sahhâb(Yang Mengurus Hujan)
Rasulullah saw. pernah ditanya seorang Yahudi tentang petir dan beliau menjawab,
مَلَكٌ مِنْ الْمَلَائِكَةِ مُوَكَّلٌ بِالسَّحَابِ مَعَهُ مَخَارِيقُ مِنْ نَارٍ يَسُوقُ بِهَا السَّحَابَ حَيْثُ شَاءَ اللَّهُ
“Itu adalah suara salah satu malaikat yang ditugasi menjaga awan. Dia membawa mikhraq (alat yang digunakan malaikat untuk menggiring awan) yang terbuat dari api untuk menuntun awan ke mana saja Allah menghendaki.” (HR. At-Turmudzi, Ahmad, An-Nasa’i dan Ath-Thabrani)
Itulah sekelumit di antara sekian banyaknya para Malaikat yang telah Allah ciptakan beserta tugas-tugasnya. Seperti yang telah disebutkan bahwa mereka adalah mahluk-mahluk Allah yang suci, taat dan patuh terhadap semua yang telah menjadi ketentuan Allah. Mereka tidak mengenal kata tdak di saat Allah memerintahkannya, dan jumlah mereka sangat banyak. Dapat kita bayangkan, menurut keterangan Rasulullah saw. bahwa di Baitul Makmur—di mana Rasul menyaksikan di saat peristiwa Mikraj—setiap hari ada 70 ribu malaikat yang melakukan thawaf di tempat tersebut.
Dan dalam keterangan lain disebutkan bahwa langit, matahari, bulan dan bintang itu masing-masing ada Malaikat yang menjaganya, seperti halnya juga gunung, sebagaimana disebutkan tatkala Rasulullah saw. sedang mendapat hinaan dan pengusiran dari kaumnya maka malaikat yang bertugas menjaga gunung itu menawarkan kepada Baginda Rasulullah saw. bagaimana jika kaum itu dibinasakan dengan gunung tersebut.



No comments

Powered by Blogger.